Menurun tubuh ini…
berjalan dalam lusuhnya kain yang tersingkap
bukan keterpaksaan yang menahan diri
hanya sebuah pendapat pribadi, yang terkadang tak sesuai sikap
tak ada kebanggaan, tak sampai pula dalam lembah kenistaan
hanya tetap mengambang, terombang-ambing di sini
tanpa pengertian yang menopang, tanpa sedikit pun kepastian
hanya janji-janji manis yang diyakini akan terpenuhi
Takut mata untuk terpejam
Takut batin untuk tenggelam
Karena terkadang dan seringnya,
berkali-kali kembali tersungkur kelam
Pulanglah, ujarnya… semua menunggumu
Namun hanya tulusnya simpul senyum yang dijejakkan
Sambil terus melaju menuju lumpur yang lebih dalam
Tak peduli… tertatih-tatih… terantuk-antuk… terhina… terbuang…
Tapi sungguh tak sampai tersungkur dalam nista
Tapi sungguh tak sedikit pun cercah bangga
Walau lusuh dan noda mengotori tubuh ini
Tapi tak berarti hilang semua makna suci
Walau makna hanya terlahap sendiri
Walau tak ada helaan yang menemani
Walau pengertian tak bersemi
Walau semua harus berakhir di sini
Namun pasti akan hadir
Walau hadir saat terakhir
Setelah semua berhenti bergulir
Pasti akan datang sang Akhir
Membawa segala yang terukir
Seolah semua selalu mengalir
Dan semua memang mengalir
Mengalir tiada akhir
Chup@chups - March ‘10