telanjang...Siapa sih yang mau dirinya telanjang ato ditelanjangai?
walo pun kita terlahir telanjang, mandi telanjang, dan banyak hal yang musti kita lakukan dengan telanjang, tapi sekali lagi...siapa sih yg mo telanjang??
dingin..rapuh..terbengkalai...lunglai...tak terlindungi...gak berdaya oleh debu yang diterbangkan angin...ga bisa mengelak dari virus yang merasuk...
siapa yang mau telanjang??
bahkan para pornographer pun gak ada yg bener2 mau telanjang...setidaknya mereka butuh 'selimut' --entah itu konotasi aTO DENOTASI--...kalo pun mungkin mereka secara keseluruhan telanjang, tapi pasti ada yg mereka 'selimuti' ..kalo secara fisik mereka bisa menutupi dengan menggunakan make up atau apalah...
kemungkinan besar ada...
segala puji bagi sang Pencipta yang maha Jenius, yang menciptakan kain untuk menutupi ketelanjangan itu...
sekarang pertanyaannya:
kalo kita sendiri ga mau telanjang, kenapa masih ada yang begitu tega menelanjangi org lain?? bahkan saudaranya sendiri??
begitu gampang kita berceloteh mengenai kebiasaan buruk penghuni rumah kita...begitu licin lidah ini menggelincirkan rahasia2 yg sudah dipercayakan padq kita...begitu ringan mulut ini bergerak saat ditanya apa kekurangan dari si anu, kejelekan si ini...
apakah kita ngga malu sama sehelai barisan benang yang mereka jangankan berakal, hidup pun ngga, tapi bisa menutupi ketelanjangan para manusia?? mau bilang apa kita sama yang Maha Melihat Lagi Mendengar?? padahal Dia yang Maha Menutupi Aib, tapi kok malahan kita yg membeberkan dengan seenaknya??
kalo kita ketahuan mencuri soal ulangan aja, bisa dikeluain dari sekolah ditambah dengan hinaan dan cap sebagai 'tukang contek ato tukang ngebet'....bisa jadi ga diterima di sekolah manapun...alhasil kita pindah kota, negara ato planet (kalo bisa) ato mengurung diri di rumah aje ampe tua, ompong, bongkok n bau tanah....gak dipercaya lagi...gak berkembang...sakit ati...merasa telanjang
sekarang, kalo yang Empunya dunia tempat kita tinggal yang menskors ato mengeluarkan kita dengan seluruh hinaan makhluk2nya, di mana lagi kita bisa mengurung diri?
wahai sang Maha Penutup Aib, yang Maha Melihat, Mendengar, lagi Menyaksikan...jagalah hati kami...jagalah lidah ini...jagalah kedua daging yang menutupinya...agar tak ada yang tergelincir, supaya tidak ada yang melayang dengan ringannya, hingga menelanjangi saudara kami...karena sesungguhnya kami pun takut untuk telanjang...dingin, tak terlindungi, gemetar, rapuh, mudah terluka, sendiri...sungguh kami takut akan semua itu...dan hanya Engkaulah yang mampu melindungi kami, wahai yang maha Pelindung lagi Penjaga...
...amin...
Bersepeda di Singapore
6 years ago
No comments:
Post a Comment